Mudik kali ini terasa berbeda. Soalnya dah lama banget hampir setahun ga mudik. Dan juga dah lama banget ga ke dokter. Disini saya akan sedikit bercerita tentang IB yang saya lakukan.
Tanggal 30 Juli (H-1) tamu bulanan datang. Pas lagi lebaran ke tempat simbah.
Tanggal 31 Juli (H-2) balek ke jogja dan sorenya diajak periksa ke dokter sekalian. Awalnya cuma mau nanya2 aja soal inseminasi. Rencananya tahun depan mau nyoba sekalian mau ngambil cuti lama. Eh malah sama dokternya langsung disuruh IB (Inseminasi Buatan) sekalian. Awalnya kita bengong waktu dokter nyaranin IB. Ya udahlah dah kepalang tanggung sekalian aja setuju ma usul dokter. Bismillah kali ini kami akan mencoba IB. Kemudian sama dokter dikasih resep untuk ditebus. Dikasih obat Metronidazol, Lapimox yang diminum hari ini juga terus sama Dipthen dan Isofem diminum mulai H3.
Tanggal 5 Agustus (H-7) disuruh balik lagi ke dokter. Agenda hari ini suntik. Saya lupa nama obatnya. Suntik di perut sakitnya luar biasa waktu obatnya masuk ke tubuh. Tapi lama kelamaan juga hilang sakitnya.
Tanggal 7 Agustus (H-9) balik lagi ke dokter untuk suntik di perut lagi. Sebelumnya disebelah kanan suntiknya. Kali ini disebelah kiri.
Tanggal 10 Agustus (H-12) balik lagi ke dokter untuk cek ukuran telur dan suntik pemecah telur. Alhamdulillah telurnya ada yang besar. Saya tidak tahu ada berapa jumlahnya soalnya yang liat hasilnya misua pas saya tanyain jawabnya 2 apa 3 gitu. Setelah cek telur disuntik di perut lagi. Kalo ga salah disuntik puregon. Sakitnya luar biasa juga kaya suntik yang sebelumnya.
Tanggal 12 Agustus (H-14) pelaksanaan inseminasi. Sama dokternya di suruh ke Klinik Permata Hati Sarjito dengan membawa surat pengantar dari dokter yang dikasih waktu terakhir konsultasi. Sampe di sana pukul 9. Setelah nunggu pendaftaran kira2 pukul 9.40 kemudian dipanggil untuk pengambilan sperma. Bismillah semoga hasilnya bagus. Pukul 10 dikasih ke petugasnya dan kira2 1,5 jam lagi spermanya sudah selesai diproses. Kemudian kami jajan aja di kantin deket situ. Mau keluar males soalnya parkir nya jauh. Jam 11an dah balek lagi. Nunggu dokternya belum dateng juga. Baru dateng sekitar pukul 13. Bismillah akhirnya dilakukan IB. Dokter sempat kesulitan waktu mencoba mencari jalan untuk memasukkan spermanya. Karena bentuk rahim ku yg hiperretroflexi serta salurannya yang sempit maka prosesnya memakan waktu yang cukup lama. Alhamdulillah sperma suami dapat masuk. Sama pesawatnya disuruh tiduran dulu kurang lebih 20 menit dengan posisi kepala lebih rendah. Pesawatnya juga bilang kalo kemungkinan ada flek yang keluar soalnya tadi harus ada yang dijepit segala untuk proses pemasukan spermanya. Setelah 20 menit kami beresin administrasinya dan dikasih resep pregnolin yang mulai diminum hari ini juga. Kemaren perawat sempat minta datang kembali 2 minggu lagi untuk mengetahui hasilnya. Tapi karena kami harus kerja di luar kota ya udah nanti cek aja sendiri make tespek.
Semoga ikhtiar kami ini dapat diridhoi oleh Allah. Kami hanya bisa berdoa dan terus berdoa untuk mendapatkan hasil yang terbaik menurut Allah. Apapun nanti keputusan yang Allah berikan pastinya itulah yang terbaik bagi kami berdua. Be positive thinking dan tentunya tidak boleh terlalu kecapekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar